Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan .
Menurut (Agus Mukholid 2: 2004)
Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Beban atau intensitasnya semakin hari semakin bertambah agar memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama.
Kebugaran adalah keadaan tubuh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas setiap hari tanpa mengalami kelemahan yang berarti.
Latihan kebugaran jasmani adalah jenis latihan fisik (jasmani) melalui gerakan-gerakan anggota tubuh atau gerakan tubuh secara keseluruhan, dengan maksud untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani.
Sedangkan menurut Direktorat Jendral olahraga dari pemuda dalam seminar tanggal 16 – 20 – Maret 1971 di Jakarta bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
2. Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani
a. Mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani .
b. Untuk meningkatkan prestasi atlet.
c. Meningkatkan produktivitas kerja
d. Mencegah cidera selama melakukan kegiatan fisik yang berat.
e. Meningkatkan ketrampilan, kuat dan efisien dalam gerakannya.
f. Meningkatkan kemampuan sistim sirkulasi dan kerja jantung.
g. Respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu diperlukan.
h. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
i. Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran pendidikan jasmani kesehatan dari olahraga.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
a. Genetik (keturunan).
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Kegiatan fisik
e. Kebiasaan merokok
4. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut antara lain : kekuatan, daya tahan otot jantung dan paru, kelincahan, daya ledak (explosive power) dan kelentukan (fleksibilitas). Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk : circuit training, interval training, jogging dan aerobic.
Pada modul penjasorkes Jilid 1 Semester 1 akan kam bahas bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani, meliputi : (1) kekuatan, (2) kecepatan, (3) daya tahan, dan (4) kelentukan. Unsur yang lain akan kami bahas pada modul berikutnya.
a. Latihan Kekuatan
1) Hakekat Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi
guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan. Kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan : (1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap
aktivitas fisik dan (2) kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi
atlet atau orang dari kemungkinan cidera.
2) Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran
a) Latihan kekuatan otot lengan
(1) Tujuannya : menguatkan otot lengan
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula sikap badan jongkok,
kedua kaki sedikit rapat, kedua tangan lurus berada di antara kedua paha
mendekati lutut, telapak tangan terbuka, dan menumpu pada lantai.
(b) Kemudian sentuhkan pada ke
bagian dalam dekat dengan siku tangan.
(c) Lalu angkatlah kedua kaki ke
atas secara perlahan-lahan hingga lepas dari lantai, siku dapat berfungsi
sebagai penahan pada paha.
(d) Sikap ini dipertahankan selama 5
sampai 8 detik (lihat gambar 1 di bawah ini).
Gambar 1. Latihan menguatkan dot
tangan.
b) Latihan kekuatan otot lengan (push-up)
(1) Tujuannya : menguatkan otot lengan dan
bahu
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur telungkup, kedua
kaki dirapatkan lurus dibelakang, ujung kaki bertumpu pada lantai.
(b) Kedua telapak tangan disamping
dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku ditekuk.
(c) Kemudian angkatlah badan ke atas
hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki merupakan satu garis lurus.
(d) Lalu badan diturunkan kembali,
dengan jalan membungkukkan kedua sikut, badan dan kedua kaki tetap lurus dan
tidak menyentuh lantai.
(e) Gerakan ini dilakukan secara
berulang-ulang. Selama 15-30 detik (lihat gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Latihan kekuatan otot
lengan (push-up)
c) Latihan kekuatan otot perut (sit-up)
(1) Tujuannya : menguatkan otot perut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur terlentang,
kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan ditekukkan di belakang kepala.
(b) Kemudian badan diangkat ke atas,
hingga dalam posisi duduk, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
(c) Gerakan ini dilakukan
sebanyak-banyaknya (15-30 detik) lihat gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Latihan kekuatan otot
perut (sit-up)
d) Latihan kekuatan otot punggung (back-lift)
(1) Tujuannya : menguatkan otot punggung
dan otot perut.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur telungkup, kaki
rapat dan kedua tangan berpegangan di belakang kepala.
(b) Kemudian angkatlah badan dengan
dada tidak menyentuh ke lantai.
(c) Posisi kaki tetap masih
menyentuh pada lantai agar kedua kaki tidak bergerak.
(d) Pergelangan kaki bisa dipegang
oleh teman dan dapat pula tidak dipegang.
(e) Gerakan ini dilakukan
berulang-ulang selama 15-30 detik, seperti gambar 4 di bawah ini :
Gambar 4. Latihan kekuatan otot
punggung (back-lift).
e) Latihan kekuatan otot lengan dan bahu
(berjalan kedua lengan)
(1) Tujuannya : menguatkan otot lengan dan
otot bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a) Latihan ini dilakukan
berpasang-pasangan, satu orang melakukan berjalan dengan tangan, dan temannya
membantu memegang / mengangkat kedua kaki teman yang melakukan tersebut.
(b) Latihan ini dilakukan
berulang-ulang, secara berganti-ganti (jarak tempuh berjalan dengan tangan
antara 10-20 meter) seperti gambar 5 di bawah ini :
Gambar 5. Latihan kekuatan otot lengan dan bahu (berjalan
kedua tangan)
f) Latihan kekuatan gantung siku
tekuk (untuk wanita)
(1) Tujuannya : untuk mengukur kekuatan
dan daya tahan otot lengan dan bahu.
(2) Cara melaksanakannya :
(a) Siswa berdiri di bawah palang
tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu, pegangan
telapak tangan menghadap ke arah kepala.
(b) Dengan bantuan tolakan kedua
kaki, siswa melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu
berada di atas palang. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.
(3) Cara penilaiannya :
(a) Hasil yang dicatat adalah waktu
yang dicapai siswa untuk mempertahan sikap gantung siku tekuk dicatat dalam
satu detik.
(b) Siswa tidak dapat melakukan
sikap tersebut maka ia dinyatakan gagal, dan diberi nilai nol. Seperti pada
gambar 6 di bawah ini :
Gambar 6. Tes gantung siku tekuk
g) Latihan kekuatan gantung angkat tubuh
(untuk pria).
(1) Tujuannya : untuk mengukur kekuatan
dan daya tahan otot lengan dan bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a) Siswa melompat naik memegang
palang tunggal dengan kedua tangan selebar bahu.
(b) Sesudah tenang maka aba-aba
mulai dapat segera diberikan dan siswa mengangkat badan sehingga dagu melewati
palang tunggal (kepala menghadap lurus ke depan).
(c) Selanjutnya badan diturunkan
kembali sehingga kedua lengan betul-betul lurus dari badan bergantung seperti
sikap semula.
(d) Gerakan ini dilakukan
berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik
(e) Angkatan dianggap gagal bila :
ketika mengangkat badan disertai ayunan, daya tidak sampai palang, ketika
kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus. Lihat gambar 7 dibawah ini
:
Gambar 7. Tes gantung angkat tubuh (untuk pria)
h) Latihan loncat tegak
(1) Tujuannya : mengukur daya ledak (explosive
power) otot tungkai dan otot perut.
(2) Cara melakukannya :
(a) Siswa berdiri tegak dekat
dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di samping tangan kiri atau
kanannya.
(b) Kemudian tangan yang berada dekat
dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala,
sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
(c) Kedua tangan lurus berada di
samping badan kemudian siswa mengambil sikap awalan denan membengkokkan kedua
lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
(d) Seterusnya siswa meloncat
setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat
dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada paapn skala. Tdana ini
menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut. Seperti gambar 8 di bawah
ini :
Gambar 8. Tes loncat tegak
b. Latihan peningkatan kecepatan (speed)
Pengertian kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. (Muhajir 60: 2006). Kecepatan bukan hanya
berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas
pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara
lain :
a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.
b) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai
lambat ) makin lama makin cepat).
c) Lari naik bukit
d) Lari menuruni bukit.
e) Lari menaiki tangga gedung.
1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60
meter
a) Tujuannya : – melatih kecepatan gerakan
seseorang
- untuk mengukur kecepatan.
b) Perlengkapan :
(1) Lintasan yang lurus, datar, rata,
tidak licin, berjarak 40-60 meter.
(2) Bendera start, peluit, stopwatch,
serbuk kapur, formulir tes, alat tulis.
c) Pelaksanaan / cara melakukannya adalah
sebagai berikut :
(1) Siswa berdiri di belakang garis start
dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.
(2) Kedua tangan di samping badan dengan
sikap berdiri, dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan
garis start (aba-aba bersedia).
(3) Pada aba-aba “siap” siswa mengambil
sikap start berdiri siap untuk berlari.
(4) Pada aba-aba “ya” siswa lari secepat
mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak 40-60 meter.
(5) Apa siswa mencuri start, atau
mengganggu lintasan lain maka tes harus diulang.
(6) Pengukuran waktu dilakukan pada saat
bendera di angkat (saat aba-aba “ya”) sampai siswa dapat melintasi garis
finish.
d) Penilaian / cara penilaian
(1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang
dicapai siswa untuk menempuh jarak 40-60 meter.
(2) Angka dicatat sampai ber seratus detik
bila stopwatchnya digital, bila manual sampai persepuluh detik (lihat gambar 9
di bawah ini) :
Gambar 9. Latihan 40-60 m untuk
meningkatkan kecepatan
2) Lari naik bukit (Up hill)
Tujuannya : mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic
strength) otot-otot tungkai, kekuatan dinamis juga bisa dikembangkan dengan
lari di air, pasir atau lapangan yang empuk.
3) Lari menuruni bukit (Down hill)
Tujuannya : melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
c. Latihan Meningkatkan Daya Tahan Jantung
dan Paru
Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan
jantung dan paru banyak jenisnya antara lain : lari jarak jauh, lari lintas
alam, interval training atau latihan yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam
waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai
interval training.
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi
masa-masa istirahat. Interval training adalah acara latihan yang penting
dimasukkan dalam program keseluruhan. Bentuk latihan dalam interval training
dapat berupa lari (interval running).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program
interval training antara lain :
1) Intensitas latihan (beban
latihan)
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau
melalui perhitungan denyut nadi, dengan cara meraba pergelangan tangan tiga
jari (jari tengah, jari telunjuk, dan lainnya). Cara menghitung hasilnya adalah
hitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4, atau selama 10 detik
dikalikan 6. Untuk mengetahui cukup atau tidaknya latihan dapat dilihat dari
tabel di bawah ini. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan tingkat terangsangnya
sistem kardio respirasi vasculer, sebagai pengaruh latihan.
Usia
|
Zone latihan (Denyut nadi/menit)
|
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
|
143 sampai 174
143 sampai 173
143 sampai 172
141 sampai 172
141 sampai 171
140 sampai 170
139 sampai 169
139 sampai 168
138 sampai 167
137 sampai 167
135 sampai 168
|
Tabel 1. Sistem Kardio Respirasi Vasculer
Contoh Perhitungan :
Rusli berumur 15 tahun harus melakukan latihan sampai denyut
nadinya mencapai lebih dari 143 denyut nadi/menit dan tidak melampaui 174
denyut/menit. Artinya, apabila Rusli setelah melakukan latihan denyut nadinya
di bawah 143/menit, latihan itu kurang dan kurang bermanfaat untuk
kesehatannya. Untuk itu latihan diteruskan. Apabila Rusli melakukan latihan dan
setelah dipantau denyut nadinya lebih dari 173 denyut / menit, latihannya itu
berbahaya untuk kesehatan, untuk itu Rusli segera istirahat.
2) Lamannya latihan
Latihan dapat dikatakan bermanfaat untuk kesehatan dan dapat
meningkatkan kebugaran jasmani jika dilaksanakan 15 menit hingga 30 menit.
Secara mendasar ada 2 bentuk latihan interval :
a) Interval training lambat dengan jarak
jauh :
(1) Lama latihan
: 60 detik – 3 menit
(2) Intensitas latihan : 60% – 75%
maksimum
(3) Ulangan latihan : 10 – 20
kali
(4) Istirahat
: 3 – 5 menit
Contoh latihan tabel 2 : waktu terbaik 800 m : 2 menit 20
detik.
Repetisi
|
Jarak
|
Waktu
|
Istirahat
|
3
3
5
5
|
800 meter
800 meter
400 meter
300 meter
|
160 detik
120 detik
80 detik
80 detik
|
5 menit
4 menit
3 menit
2 menit
|
Tabe 2. Interval training loncat jarak jauh.
b) Interval training cepat dengan jarak
cepat.
(1) Lama latihan
: 5 – 30 detik
(2) Intensitas latihan : 85% – 90%
maksimum
(3) Ulangan latihan : 15 –25
kali
(4) Istirahat
: 30 – 90 detik
Contoh latihan tabel 3. Waktu terbaik 100 m : 14 detik
Repetisi
|
Jarak
|
Waktu
|
Istirahat
|
5
5
5
5
|
50 meter
100 meter
100 meter
50 meter
|
8 detik
16 detik
16 detik
8 detik
|
30 menit
90 menit
90 menit
30 menit
|
Tabel 3. Interval training jarak cepat.
3) Frekuensi latihan
Untuk memperbaiki atau mempertahankan kebugaran jasmani,
latihan harus dilaksanakan paling sedikit 3 hari dalam seminggu,
sebanyak-banyaknya 5 hari dalam satu minggu.
4) Waktu latihan
Waktu latihan sebaiknya dipilih waktu yang paling tepat,
misalnya :
(a) Latihan pagi dilakukan sebelum
pukul 10.00
(b) Latihan sore dilakukan setelah
pukul 15.00
(c) Latihan dilakukan setiap saat.
(d) Khusus siang hari atau suhu
panas hendaknya dihindari untuk mencegah stress.
(e) Tiga jam sebelum tidur latihan
harus selesai.
d. Latihan Kelenturan / Kelentukan
(Fleksibilitas)
1) Hakekat latihan kelentukan
Kelentukan diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan
gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Dengan tujuan agar alat-alat pada
sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang
berarti (Muhajir: 62: 2006). Menurut Nanang Sudrajat, kelenturan adalah
kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh. Sedang menurut Agus
Mukholid, kelenturan adalah batas retak gerak maksimal yang mungkin pada sebuah
sendi atau rangkaian sendi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan
adalah suatu gerakan yang luas pada otot dan persendian.
Ada dua jenis latihan kelenturan yaitu :
(a) Latihan tismis
(b) Latihan statis
Latihan ritmis adalah pola pergerakan ayunan dari putaran
sederhana.
Tujuannya : untuk mengembangkan kebebasan dan kehalusan
gerakan.
Latihan statis adalah gerakan yang dilakukan untuk
merangsang sirkulasi darah.
2) Bentuk-bentuk latihan kelenturan
Bentuk-bentuk latihan kelenturan sebagai berikut :
a) Latihan kelenturan otot leher
(1) Tujuannya : melatih persendian dan otot
leher ke arah depan dan ke samping.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak dengan
posisi kaki di buka selebar bahu, kedua tangan di pinggang dan pandangan ke
depan.
(b) Kemudian miringkan kepala
ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
(c) Anggukkan kepala ke bawah dan ke
atas (2 x 8 hitungan).
(d) Tengokkan kepala ke kiri dan ke
kanan (2 x 8 hitungan).
(e) Putarkan kepala ke arah 1 arah
sebanyak 8 hitungan dan kemudian putarkan kepala ke kiri sebanyak 8 hitungan.
Lihat gambar 10. di bawah ini.
Gambar 10. Latihan menggerakkan
otot-otot leher
b) Latihan kelenturan sendi bahu
(1) Tujuannya :
(a) Melatih persendian dan otot
bahu.
(b) Meluaskan gerakan bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua
kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan di samping badan.
(b) Kemudian rentangkan kedua tangan
lurus ke samping, lalu putarlah kedua tangan tersebut dari mulai putaran
perlahan-lahan kemudian cepat dan putaran kecil kemudian membesar.
(c) Gerakan ini dilakukan mulai dari
gerakan memutarkan lengan ke arah kiri sebanyak 8 hitungan. Lihat gambar 11 di
bawah ini :
Gambar 11. Latihan menggerakkan
otot-otot bahu
c) Latihan kelenturan otot pinggang
(1) Tujuannya :
(a) Meluaskan gerakan pada
persendian dan otot pinggang.
(b) Melenturkan otot-otot bagian
pinggang.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua
kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan di atas pinggang dan lakukan dengan
membengkokkan ke samping kiri dan kanan, secara bergantian sisi (4 kali ke
kanan 4 kali ke kiri).
(b) Letakkan tangan di atas kepala,
telapak tangan rapat, lengan lurus dan ulangi dengan membengkokkan ke samping,
lakukan lagi ke sisi yang berlawanan (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri).
(c) Letakkan lengan di atas pinggang
dan lakukan putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri).
(d) Ulangi putaran batang tubuh (4
kali ke kanan dan 4 kali ke kiri) lihat gambar 12 di bawah ini.
Gambar 12. Latihan menggerakkan otot-otot pinggang.
d) Latihan kelentukan sendi pinggul
(1) Tujuannya : melenturkan sendi dan otot
pinggul
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua
kaki dirapatkan dan kedua tangan lurus di atas kepala.
(b) Kemudian ayunkan kedua belah
lengan dari bawah dengan cara menekukkan lutut sampai bengkok, lalu dilanjutkan
/ digerakkan sampai ke atas kepala.
(c) Gerakan ini dilakukan secara
berganti-ganti dari atas ke bawah dan sebaliknya. (4 kali hitungan). Seperti
gambar 13 di bawah ini :
Gambar 13. Latihan kekuatan otot lengan dan bahu.
e) Latihan kelenturan sendi lutut
(1) Tujuannya : menguatkan persendian lutut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak,
kemudian letakkan salah satu kaki berada di depan dan kaki yang lain di
belakang dengan lutut kaki yang berada di depan ditekuk
(b) Kedua telapak tangan menapak /
bertumpu di lantai, sejajar dengan kaki yang di depan.
(c) Kemudian rengutkan pinggung ke
bawah berulang-ulang dengan menggunakan pergantian posisi kaki.
(d) Gerakan ini dilakukan ke depan
dank e belakang (2 x 8 hitungan). Contoh gambar 14. Latihan menggerakkan sendi
lutut.
Gambar 14. Latihan menggerakkan sendi lutut
f) Latihan kombinasi gerakan
sendi pinggul, pinggang, dan lutut (gerakan koordinasi)
(1) Tujuannya : koordinasi gerakan sendi
pinggul, pinggang dan lutut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua
kaki dirapatkan dan kedua tangan di samping badan.
(b) Kemudian beringkukkan badan ke
depan, kedua kaki lurus, kepala ditundukkan dan telapak tangan menyentuh tanah.
(c) Lalu hitungan kedua, berjongkok,
tumit di angkat dan kedua tangan lurus ke depan sejajar dengan bahu.
(d) Hitungan ketiga, kembali ke
posisi yang pertama.
(e) Gerakan ini dilakukan
berulang-ulang (2 x 8 hitungan) lihat gambar 15 dibawah ini :
Gambar 15. Latihan koordinasi /
kombinasi gerakan.
g) Latihan kelenturan pergelangan
tangan
(1) Tujuannya : melemaskan persendian otot
tangan.
(2) Cara melakukannya :
(a) Berdiri tegak hati dibuka
selebar bahu
(b) Kedua tangan lurus di depan
berpegangan tangan dengan posisi jari merapat diantara jari tengan kanan dan
kiri.
(c) Kemudian putarkan pergelangan
jari-jari tangan tersebut, sehingga kedua telapak tangan menghadap ke atas
kepala.
(d) Lakukan gerakan tersebut sampai
dengan 10 hitungan. Seperti gambar 16 di bawah ini :
Gambar 16. Latihan kelenturan pergelangan tangan.
h) Latihan kelenturan tungkai /
punggung
(1) Tujuannya : melemaskan tungkai / punggung
(2) Cara melakukannya :
(a) Lakukan posisi jongkok selama 1
detik.
(b) Lakukan posisi bungkuk, selama 3
detik
(c) Ulangan masing-masing sebanyak 3
kali.
(d) Ulangan kedudukan mencium lutut
sebanyak 3 kali. Lihat gambar 17.
Gambar 17. Latihan tungkai/punggung
i) Latihan Punggung
(1) Tujuannya : melemaskan persendian punggung
(2) Cara melakukannya :
(a) Lengkungkan punggung selama tiga
detik
(b) Bulatkan punggung selama tiga
detik.
(c) Lakukan skala lutut kanan selama
tiga detik.
(d) Lakukan skala lutut kiri selama
tiga detik.
(e) Lakukan duduk berlutut dan dahi
di lantai selama tiga detik.
(f) Lengkungkan naik selama
tiga detik
(g) Lengkungkan ke depan selama tiga
detik
(h) Lengkungkan naik dan lutut di
bengkokkan selama tiga detik. Lihat gambar 18 di bawah ini :
Gambar 18. Latihan punggung
j) Latihan kelenturan
pergelangan kaki, tungkai dan punggung duduk lurus
(1) Tujuannya : melemaskan pergelangan kaki,
tungkai dan punggung.
(2) Cara melakukannya :
(a) Fleksikan pergelangan kaki kanan
dengan menggunakan kedua tangan untuk membalikkan tekanan regangan selama tiga
detik.
(b) Ekstensikan pergelangan kaki
kanan selama tiga detik.
(c) Ekstensikan pergelangan kaki
kiri selama tiga detik.
(d) Salah satu tungkai dilipat
mengangkang, kemudian gerakkan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada selama
tiga detik.
(e) Salah satu tungkai kanan
mengangkang kemudian gunakan kedua tangan untuk menarik kaki ke dada selama
tiga detik.
k) Posisi duduk mengangkang, tungkai
kanan dilipat dan tungkai kiri lurus, kemudian capailah bagian tengah tungkai
kiri dan pegang selama tiga detik. Seperti gambar 19. di bawah ini :
Gambar 19. Latihan kelenturan pergelangan kaki, tungkai dan
punggung.
l) Latihan kelenturan
punggung dan tungkai
(1) Tujuannya : melemaskan punggung dan tungkai.
(2) Cara melakukannya :
(a) Duduk mengangkang dengan
dilipat, kedua tangan punggung di atas dua kaki, tarik ke bawah tengah selama
tiga detik.
(b) Duduk mencium lutut selama tiga
detik
(c) Duduk mencium lutut kemudian
fleksikan pergelangan kaki selama tiga detik.
(d) Sebuah tungkai kiri diangkat
selama tiga detik.
(e) Sebuah tungkai kanan diangkat
selama tiga detik.
(f) Ulangi gerakan secukupnya.
Lihat gambar 20 di bawah ini :
Gambar 20. Latihan kelenturan
punggung dan tungkai.
e. Latihan Keseimbangan
1) Pengertian keseimbangan
Latihan keseimbangan adalah latihan sikap mempertahankan
posisi tubuh selama beberapa detik (Rumawi Irawan: 12: 2004). Sedang menurut
Muhajir, keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memelihara
posisi tubuh yang statis (tidak bergerak) atau dalam posisi badan yang dinamis
(bergerak). Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan adalah kemampuan tubuh dalam
mempertahankan tubuh dalam kemampuan tubuh dalam mempertahankan tubuh dalam
waktu tertentu.
2) Bentuk-bentuk latihan
keseimbangan
a) Latihan keseimbangan dengan
berdiri satu kaki.
(1) Tujuannya : melatih keseimbangan badan
dan kaki
(2) Pelaksanaannya :
(a) Permulaan berdiri dengan kedua
kaki rapat dan kedua tangan di samping badan.
(b) Rentangkan kedua tangan ke
samping lurus sejajar bahu.
(c) Bungkukkan badan ke depan
sejajar dengan lantai.
(d) Salah satu dahi diangkat lurus
kebelakang hingga membentuk sikap kapal terbang. Tahan selama beberapa detik.
b) Berdiri jinjit satu kaki dan kaki
satu kaki diangkat
(1) Tujuannya : melatih keseimbangan
(2) Pelaksanaannya :
(a) Permulaan berdiri tegak dengan
kedua lengan di samping badan.
(b) Luruskan kedua lengan ke samping
lurus sejajar dengan bahu dan angkat satu kaki dengan menekuk lutut, kemudian
tempelkan telapak kaki yang diangkat menyentuh lutut. Seperti gambar 21 di
bawah ini :
Gambar 21. Membentuk sikap kapal
terbang
c) Latihan keseimbangan pada tumpuan
pundak
(1) Tujuannya : melatih keseimbangan
(2) Pelaksanaannya :
(a) Permulaan latihan adalah tidur
telentang dengan kedua tungkai rapat dan lengan di samping kanan.
(b) Angkat kedua tungkai ke atas
dalam posisi rapat hingga ke posisi tegak lurus. Kedua lengan membantu menopang
pada pinggang dekat pinggul untuk membantu mendorong dan meluruskan badan
hingga ke posisi lurus.
(c) Kesalahan umum
(1) Telapak kaki mengarah ke atas
(2) Perut kurang didorong hingga condong
ke depan dan lutut di bengkokkan. Contoh seperti gambar 22 di bawah ini :
Gambar 22. Latihan sikap lilin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar