Minggu, 02 Maret 2014

Contoh Pidato tentang kemiskinan di indonesia

follow me
                                                          Kemiskinan  di Indonesia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah.SWT. karena ialah kita bisa berkumpul bersama disini untuk saling bertukar ilmu dalam ridho-Nya. Salawat dan salam patut kita haturkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad.SAW. karena beliaulah kita dapat berpindah dari alam yang gelap menuju alam yang terang menderang.
Yang terhormat Ibu guru Marlia selaku pembimbing atau pengajar pelajaran bahasa Indonesia kami saat ini dan yang saya banggakan dan saya cintai teman-temanku sekalian. Saya berdiri disini untuk berpidato sambil berbagi ilmu kepada teman-teman dengan tema social-ekonomi yang berjudulkan kemiskinan.
            Kemiskinan di bumi Indonesia masih tersebar dimana-mana, apalagi bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman dan kota metropolitan. Memang, dari tahun 2002 (18,2 %) level kemiskinan di Indonesia mulai menurun tetapi naik kembali di tahun 2005-2006, lalu turun kembali menjadi 12,49 % di tahun 2011. Itu artinya tingkat kemiskinan di Indonesia tidak menurun secara maksimal dan tidak dapat dipertahankan. Sebelum kita lanjutkan, saya akan membacakan persen level kemiskinan di Indonesia dari tahun 2002 hingga 2011 :
            Tahun 2002     -> 18,2 %
      Tahun 2003     -> 17,42 %
       Tahun 2004     -> 16,66 %
       Tahun 2005     -> 16,69 %
      Tahun 2006     -> 17,75 %
      Tahun 2007     -> 16,58 %
      Tahun 2008     -> 15,42 %
      Tahun 2009     -> 14,15 %
      Tahun 2010     -> 13,33 %
      Tahun 2011     -> 12,49 %


Dari data tersebut, tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun hanya menurun beberapa persen saja dari tahun-tahun sebelumnya dan menghasilkan hasil yang tidak maksimal. Faktor yang membuat kemiskinan di Indonesia belum juga musnah adalah :
                          1. Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran juga disebabkan karena 2 faktor, yaitu kurangnya lapangan kerja dan malasnya masyarakat untuk mencari lapangan kerja. Itu yang membuat kemiskinan ada. Jadi, jika kita tidak mau hidup susah, maka berusahalah dan bersungguh-sungguhlah dalam mencari kerja demi mendapatkan kesejahteraan yang layak. 
                      2.   Pemerintah yang kurang melihat rakyatnya. Pemerintah selaku pejabat tinggi Negara harusnya sering menengok atau turun tangan dalam kasus-kasus yang ada di Indonesia, salah satunya kemiskinan. Mereka harusnya menengok rakyat kecilnya dipinggir-pinggir kota yang padat yang ada dalam kelaparan dan ketidak mampuan mereka. Dengan perhatian dari pemerintah, rakyat yang tidak mampu setidaknya dapat tertolong dari keterpurukan yang dialami mereka.
                            3.  Pejabat yang tidak pernah memikirkan rakyatnya (koruptor). Dengan adanya penjahat dikalangan pemerintah, rakyat yang tidak mampu hanya bisa melihat uang mereka diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam kemewahan harta para pejabat tinggi, di pinggir kota mereka menangis. Apakah para koruptor bisa menyadari bahwa uang yang mereka salah gunakan itu adalah uang rakyat yang sedang kelaparan di  pinggir kota? di jalanan?. Banyaknya koruptor di Indonesia juga bisa menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi, karena uang yang harusnya disalurkan kepada masyarakat yang tidak mampu, malah masuk kedalam mulut para koruptor Negara. Harusnya para pejabat kita bisa membantu permasalahan yang ada di Indonesia bukan sebaliknya dengan membuat masalah di negri tercinta ini. Jika saja para koruptor tidak melakukan perbuatan itu, maka rakyat yang tidak mampu akan mendapatkan kesejahteraan yang layak bagi mereka dan seluruh warga Negara Indonesia.
Maka dari itu, jika kita bisa membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu, bantulah mereka semampu dan seadanya untuk membantu masalah kemiskinan di negara ini.
Saya rasa cukup sekian pidato saya kali ini, jika banyak yang salah mohon dimaafkan karena sempurna itu hanya milik Allah.SWT.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar